Organisasi Lintas Agama Deklarasi Pemilu Damai: Jangan Sampai Chaos

Sejumlah organisasi lintas agama dan kepercayaan deklarasi bersama untuk mendorong Pemilu berjalan damai, sesuai prinsip jujur, adil, serta bermartabat.

 

Jakarta, CNN Indonesia — Sejumlah organisasi lintas agama dan kepercayaan yang tergabung dalam ‘Forum Peduli Indonesia Damai’ deklarasi bersama untuk mendorong Pemilu berjalan damai, sesuai prinsip jujur, adil, serta bermartabat.
Forum tersebut menilai situasi saat ini rawan kepercayaan. Oleh sebab itu mereka berpendapat peran, kontrol, dan pengawasan ketat menyeluruh dari semua pihak diperlukan.

Salah satu perwakilan forum dari Majelis Ulama Indonesia Marsudi Syuhud menyebut salah satu tujuan deklarasi ini untuk mengingatkan agar tidak ada pihak yang membawa pemilu menjadi kacau atau chaos.

“Jadi kalau nanti chaos, TNI polri nanti gimana? Di sini lah kita sesungguhnya berdiri untuk berpartisipasi itu. Menyadarkan masyarakat,” kata Marsudi yang juga menjabat sebagai waketum MUI itu, Jakarta, Senin (5/2).

“Kalau masyarakatnya dibawa untuk chaos, tidak mau, karena bangsanya ini jangan sampai terpecah belah, saya yakin ini akan terpotong, dan akan bisa sadar bersama-sama,” lanjutnya.

Pilihan Redaksi
Civitas ITB Deklarasi Sikap, Minta Pemimpin Jadi Teladan Hukum-Etika
Civitas Universitas Bung Karno Keluarkan Petisi Cegah Demokrasi Mundur
44 Guru Besar ITS Serukan Sikap Ingatkan Jokowi Jaga Netralitas
Forum mengingatkan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Marsudi menyebut siap orang berhak menentukan pilihannya sendiri dalam Pemilu 2024.

Forum juga menyerukan agar masyarakat mengabaikan segala ancaman untuk memilih paslon tertentu.

“Menentukan pilihan dengan jiwa bebas merdeka sesuai suara hati nurani sendiri. Abaikan semua rayuan, bujukan, bisikan, ajakan, tekanan, dan atau ancaman,” ujarnya.

Marsudi menyebut forum mengingatkan bahwa Pemilu itu penting. Namun, jangan sampai membuat perpecahan dan permusuhan karena berbeda pilihan.

“Maka gunakan hak kita dengan sebaik-baiknya secara merdeka tapa perlu memusuhi mereka yang berbeda pilihan,” ujarnya.

Romo Kardinal Ignatius Suhary yang juga perwakilan forum dari Keuskupan Agung Jakarta para tokoh agama bersikap netral. Ignatius menyebut para tokoh agama tidak akan terbujuk dengan ajakan yang tidak rasional.

“Kami, katakanlah para pemimpin, komunitas agama itu tidak berpihak. Kami berdiri pada di tataran moral. Maka yang kami serukan adalah persatuan. Seperti apapun keadaannya,” kata Ignatius.

Selain Ignatius dan Marsudi, deklarasi itu dihadiri juga oleh Pdt Gomar Gultom (Ketum PGI), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (Ketum PHDI), Philip K. Wijaya (Ketum Permabudhi), Xueshi Budi Tanuwibowo (Ketum Matakin), Engkus Ruswana (Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia) dan Sri Eko Sriyanto Galgendu (Pimpinan Spiritual Nusantara).

(yla/pua)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*