Entitas anak PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), BRI Ventures yang bergerak di modal ventura akan membawa startup dalam portfolio perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harapannya, kata Chief of Investment Officer BRI Ventures Markus Rahardja, perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) akan meraup keuntungan baik dari perpajakan, efiesiensi, dan modal.
“Mudah-mudahan soon, kita akan melihat ada lagi yang melantai di Bursa. Kita perlu melihat ekonomi Indonesia, kalau melantai di Bursa, perlu melihat investor interest, kita perlu melihat https://rtpdwslot88.org/ investor appetite, kita perlu lihat fund appetite,” katanya kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (24/5.2023).
Ia mengatakan, keuntungan yang dimaksud bisa dari perpajakan, efisiensi, dan modal.
Seperti diketahui, perusahaan terbuka yang telah mendapatkan sokongan dana dari BRI Ventuers adalah emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). Markus berharap startup lain bisa mengikuti Bukalapak.com dengan melantai di bursa.
Seperti diketahui, BUKA telah melantai di bursa pada tahun 2021 lalu dengan melepas sebanyak 25,77 miliar saham. Dari situ, emiten teknologi itu memperoleh dana senilai Rp 21,9 triliun.
Selain Bukalapak.com, Markus mengatakan perusahaan dalam portfolio pihaknya adalah Grab. Mengutip situs resminya, saat ini portofolio BRI Ventures terdiri dari Pluang, Qoala, Xendit, Majoo, Bukalapak, Ayoconnect, LinkAja, dan masih banyak lagi.
Asal tahu saja, BRI Ventures merupakan perusahaan modal ventura (CVC) milik Bank BRI. Pada 2021 lalu BRI Ventures efektif meluncurkan unit bisnis baru bernama Dana Ventura Sembrani Nusantara yang akan memberikan suntikan modal pada startup potensial.