Jepang Suntik Dana US$ 3 Miliar untuk MRT Balaraja-Cikarang
Pemerintah akan melanjutkan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) East-West yang menyambungkan Balaraja-Cikarang. Proyek ini disebut akan didanai oleh Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan dana US$ 3 miliar atau Rp 465 miliar (kurs Rp 15.500/US$).
“Dengan dukungan pendanaan yang kuat dari JICA sebesar US$ 3 miliar, proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya,” seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (17/1/2024).
Proyek MRT East-West akan https://huatkas138.site/ dibangun dalam dua fase. Fase pertama meliputi Kembangan-Medan Satria sepanjang 39,3 kilometer. Sementara fase kedua sepanjang 50,4 kilometer dari Balaraja-Kembangan hingga Medan Satria-Cikarang.
Proyek ini didukung pendanaan dari JICA. Penandatanganan Minutes of Discussion Phase 1 Stage 1 antara JICA, Kementerian Perhubungan, Bappenas, Pemprov DKI, dan MRTJ telah dilakukan pada November 2023. Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga sudah menandatangani pledge Pembangunan MRT Jalur Timur-Barat pada 16 Desember 2023.
Pada Selasa (16/1/2024), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Strategis Nasional untuk Mass Rapid Transit (MRT) East-West Phase I Stage I di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Dia mengatakan sudah ada investor yang akan mendanai proyek ini.
“Dan ini masalahnya infrastruktur, jadi dalam konteks Proyek Strategis Nasional sudah biasa lintas wilayah, lintas daerah. Yang penting kan investornya ada, pengelola proyeknya ada, nanti operasionalnya juga jelas. Kepemilikan dari MRT operation juga jelas. PT MRT nya juga jelas,” kata dia.
Proyek MRT Fase III Balaraja-Cikarang diperkirakan akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. PT MRT sendiri memperkirakan proyek ini akan membutuhkan biaya sampai Rp 160 triliun.
“Berdasarkan kajian, sejauh ini dana yang diperlukan bagi proyek MRT East – West sekitar Rp 160 triliun dan diharapkan diperoleh melalui skema kerja sama pemerintah dan pihak swasta,” kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo.
Proyek ini ditargetkan akan mulai dikerjakan pada 2024, ditandai dengan adanya penandatanganan pinjaman. Sementara, peletakkan batu pertama atau groundbreaking pembangunan belum disebutkan. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2032.