4 Hari Reli, IHSG Sesi I Ditutup Tergelincir

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan siang ini, Kamis (24/5/23) turun 0,39% ke level 6728,89.

Sebanyak 302 saham turun, 215 saham naik, sementara 204 saham lainnya jalan ditempat alias tidak berubah.

Hingga istirahat siang, sekitar11miliar sahamterlibat yang berpindah tangan sebanyak 738 ribu kali.Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 4,67 triliun.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv tujuh dari total sektor melemah. Sektor Energi https://cicakrowoh.shop/ menjadi sektor yang paling merugikan indeks turun 1,79%.

PT Bank Rakyat Indonesia terpantau menjadi pemberat utama IHSG siang ini sebesar 12,20 indeks poin disusul PT Bayan Resources dengan 5,27 indeks poin. Berikutnya ada saham milik PT GoTo Gojek Tokopedia dan PT DCI Indonesia sebesar 3,82 dan 2,81 indeks poin. Selain itu saham PT Adaro Energy Indonesia juga menyumbang 2,64 indeks poin.

Drama kebuntuan yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy dalam mencapai kesepakatan plafon utang masih menjadi fokus perhatian. Waktu yang semakin sempit untuk menghindari gagal bayar (default) menambah tekanan dalam negosiasi tersebut.

Ketidaksepakatan antara pihak Biden dan McCarthy, terutama terkait pemangkasan pengeluaran yang diminta oleh Partai Republik, menjadi masalah kunci dalam negosiasi. Pemerintah AS harus melakukan penghematan sebelum kenaikan plafon utang direstui, menurut pihak McCarthy. Namun, permintaan penghematan tersebut dianggap terlalu ekstrim oleh Presiden Biden.

Dampak dari kebuntuan dalam negosiasi plafon utang AS dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, termasuk Indonesia. Jika AS mengalami gagal bayar, ekonomi dunia akan terpengaruh secara luas.

Pesanan untuk pabrik China yang menjual barang elektronik ke AS bisa menyusut, investor akan menderita kerugian, dan perusahaan-perusahaan di negara lain mungkin tidak dapat lagi menggunakan dolar sebagai mata uang alternatif.

Dalam konteks Indonesia, terdapat dampak positif dan negatif. Jika AS gagal bayar, investor mungkin akan mencari aset yang lebih aman, sehingga bank sentral AS harus meningkatkan suku bunga acuan.

Hal ini dapat mempengaruhi suku bunga di Indonesia dan menghambat penyaluran kredit perbankan. Rasio risiko kredit bermasalah juga berpotensi naik.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa gagal bayar AS tidak akan berdampak signifikan pada industri perbankan Indonesia. Margin bunga bersih dan rasio kecukupan modal perbankan di Indonesia dikatakan masih tinggi, yang menunjukkan kestabilan sektor perbankan.

Di lain sisi, investor cenderungwait and seemenanti pengumuman hasil RDG BI pada hari ini. BI diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.

Konsensus pasar yang dihimpunCNBC Indonesiamemproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini. Suku bunga kemudian dipertahankan pada level tersebut pada pertemuan Februari, Maret, dan April.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*